yang bermula
menunda maaf
nostalgia diri
mengapa henti di puncak
jika malu kembali
mengambil cermin di laman
rumah kita nan biru
inilah hikmah
santun yang kubela
basah rindu di kalbu
tak ku biar banjir
hijrah diri
mengarca malam
tak kelam ditenggelam silam
meski belum kubersiap
ke belakang
( Hasyuda Abadi )
Antologi Puisi 'Cinta Pohon Tamar'
ASSA
No comments:
Post a Comment